Beranjak dan Menjadi Dewasa

Halo makhluk hidup!

Sudah berapa lama ya bunglon tidak update hihihi. Maafkan saya ya teman-teman Bunglon terlalu sibuk menata masa depan *eakk. 

Ngomongin masa depan, bunglon mau berbagi tulisan keluh kesah soal menjadi dewasa. Menjadi dewasa butuh mental baja. Nggak hanya hal ringan yang dibahas. Hal-hal berat mulai terpikirkan. Bunglon tidak pernah menyangka menjadi dewasa akan seperti ini.


Sumber gambar: Canva


Bertambah umur setiap tahun, senyuman perlahan memudar setiap tahun. Terkadang kita tidak sadar tantangan baru selalu menanti setiap saat. Terkadang kita terlalu banyak tertawa dan bercanda sampai lupa tanjakan semakin curam. Sampai pada akhirnya kita mulai memijak tangga pertama dari sebuah kedewasaan.

Pikiran semakin pusing. Mental semakin tertekan. Tujuan semakin tidak jelas. Menengok sekeliling, rupanya banyak yang harus ditanggung. Menengok ke atas sadar akan indahnya langit yang tidak seindah dengan apa yang dirasakan sekarang. Pelik. Beban semakin terasa. Dunia semakin lucu, semesta semakin bermain-main. Yang terdekat menjauh, yang terjauh menghilang.

Di umur yang luar biasa, tentu yang dihadapi tidak biasa. Semua sesuai porsinya, tetapi terkadang merasa tak mampu. Jalan yang didapat setiap manusia yang beranjak dewasa pun berbeda. Ada yang sudah menikah dan memulai hidup baru. Yang kuliah semakin jenuh, yang bekerja semakin muak, yang menganggur semakin stres. Sampai terkadang motivasi hanya sekadar lewat, semangat menjadi omong kosong.

Taraf kebahagiaan semakin tinggi dan hanya berlangsung sesaat. Ada yang sederhana tapi tidak berlangsung lama. Terkadang teman menjadi sebuah alasan untuk tertawa dan melepas penat. Tapi itu hanya sebentar. Selanjutnya, semua kepelikan yang setiap hari ditemui kembali menyapa.

Menyerah selalu menjadi kata pertama yang muncul dalam benak kita yang mulai ada di dunia dewasa ini. Tak sanggup selalu menjadi ancang-ancang untuk berhenti. Tapi itu tidak mudah. Semua yang dimulai tidak bisa diberhentikan begitu saja. Beban dan cerita baru masih menanti. Terkadang kita lupa terhadap orang-orang yang menyayangi kita. Selalu merasa kesepian dan merasakan semua kejenuhan sendiri.

Rasa ingin berhenti selalu menyelimuti. Bayangan dahulu yang dikira dewasa itu indah, rupanya tidak. Menjadi dewasa tidak hanya soal pola pikir. Pola hidup juga memiliki peran penting soal menjadi dewasa. Yang dihadapi tidak receh. Yang dilakukan juga tidak ringan. 

Tetapi menjadi dewasa adalah berkah. Kita dipaksa untuk berubah demi situasi yang sedang dihadapi saat ini. Kita dipaksa untuk tegar sekuat karang, karena nanti akan ada hal yang lebih besar. Kita juga dipaksa untuk selalu bangkit karena perjalanan kita masih cukup jauh. Bersyukur adalah kunci. Sabar dan pantang menyerah adalah keharusan. Masa depan itu tidak remeh. Oleh karena itu, menjadi dewasa membuat karakter kita terbentuk.

Comments

Popular Posts