Teman, Cinta, dan Kedewasaan
Halo makhluk hidup!
Lama sudah tidak posting cerita baru, maaf ya. Jadi akhir - akhir ini bunglon sangat sibuk dengan pekerjaan bunglon dan bunglon juga sering keluar dengan teman - teman. Jadi, silahkan kalian nikmati kisah berikut untuk rubrik Buka Pikiran.
Cerita ini berasal dari salah satu teman yang ingin membagi kisahnya dan memberikan pengalaman penting untuk kita semua. Mari kita anggap namanya Melati dan teman dekatnya Tulip.
Cerita ini bermula dimana Melati dan Tulip sama - sama sedang menikmati masa SMA. Mereka dikenal sangat dekat dan tentunya sering keluar bersama. Dari sejak awal masa orientasi, mereka sudah dekat satu sama lain karena berasal dari SMP yang sama. Berkat alasan itulah akhirnya mereka memiliki sebuah geng yang berisi 7 perempuan dan 5 laki - laki. Dimana sebagiannya berasal dari SMP yang sama dengan Melati dan Tulip.
Bisa dibilang mereka sekawan yang menyenangkan dan saling membantu satu sama lain. Hingga dimana Tulip menyukai salah satu teman gengnya yang mari kita sebut saja Arjuna. Namun, tanpa Tulip ketahui bahwasannya Melati juga dekat dengan Arjuna hanya saja mereka sepakat untuk tidak menganggap lebih.
Semakin lama perlakuan Tulip yang menyukai Arjuna semakin ketara. Banyak hal yang ia lakukan untuk mencari perhatian Arjuna sehingga membuat hampir separuh teman kelasnya tau kalau Tulip ini menyukai Arjuna. Tulip juga sering curhat kepada Melati soal perasaannya. Tapi, disamping hal itu Melati juga tidak enak untuk mendengarkannya karena rasa sungkan dan takut akan Tulip.
Pada dasarnya Melati bukanlah tipe perempuan yang berwatak "jelek" seperti yang sering kita temui. Justru ia lebih polos dan merupakan contoh teman yang saling menghargai. Hanya saja keterbukaan dan kejujuran menjadi sebuah kendala dikisah pertemanan mereka ini. Perasaan cinta juga menjadi sebuah masalah baru baginya.
Sudah menginjak kelas 3 SMA. Dimana waktunya untuk lebih fokus dan puas - puasin menghabiskan waktu bersama teman - teman SMA. Dan saat itu pula tiba - tiba Arjuna menembak Melati setelah 2 tahun mendekatinya secara diam - diam. Tentu saja Melati menerimanya karena melihat perjuangan Arjuna yang tidak main - main selama hampir 2 tahun lalu. Lalu, bagaimana dengan Tulip?
Nah, Melati sempat takut, ragu, dan bahkan tidak bilang siapapun pada teman - teman SMA kalau akhirnya dia pacaran dengan Arjuna. Melati hanya bercerita pada salah satu sahabatnya yang berbeda SMA dengannya dan mari kita sebut Aster. Disini Aster juga tau bahwa Tulip menyukai Arjuna sehingga membuat Melati untuk 'backstreet'. Baik Melati ataupun Aster, sama - sama mencari cara terbaik untuk jujur kepada Tulip tetapi tidak merusak pertemanan Melati dan Tulip yang sudah terjalin sangat baik.
Belum sempat menemukan cara terbaik, berita pacaran Arjuna dan Melati sudah menyebar. Tulip yang kala itu juga sedang kasmaran - kasmarannya langsung merasa kecewa dan memutuskan kontak dengan Melati serta teman - teman satu gengnya. Tentu saja satu kelas sedikit heboh. Apalagi Tulip sangat blak - blak an akan apa yang ia rasakan di sosial media. Lantas ia tidak sendiri. Tulip langsung memiliki teman - teman baru yang menaruh respek padanya. Lalu, bagaimana dengan Melati? Tentu saja dia sedih, gelisah, dan minta maaf berkali - kali pada Tulip. Berharap pertemanan mereka tetap jalan.
Kenangan yang menyenangkan bersama Tulip membuat Melati merasa sayang jika pertemanan mereka ini harus mati. Melati meminta tolong pada Arjuna untuk mencari cara lainnya agar semua kembali normal, tetapi Arjuna selalu saja bilang, "Sudahlah. Yang aku suka itu kamu. Bukan dia. Bukan salahmu bikin dia sakit hati, dan kamu juga tentunya tidak ada maksud teman makan teman. Tapi dianya aja yang menaruh harap berlebihan dan tidak mau menerima kenyataan. Pokoknya kamu sudah minta maaf. Pasrah saja."
Melati tau bahwa tanggapan Arjuna tersebut tidak berdampak apa - apa. Melati semakin gelisah dan juga sudah berusaha untuk memperbaiki semuanya. Dan akhirnya setelah sekin lama berita tersebar, Tulip sudah mau memaafkan Melati. Namun, apakah semua kembali normal? Tentu saja tidak. semuanya 100% berbeda. Melati dan Tulip menjadi canggung. Bahkan Tulip juga membentuk geng baru dimana ia benar - benar meninggalkan kawannya yang lama. Memang benar semua sudah saling memaafkan dan sebenarnya hanya butuh sebuah kedewasaan. Tapi tetap saja jika mengingatnya, Melati menyayangkan hal tersebut. Entah bagaimana dengan Tulip.
Well kalau bunglon pikir ada benarnya juga si Arjuna ini. Kita sebagai victim seperti Tulip, tidak bisa melulu menyalahkan dakwa seperti Melati. Andaikan kita seperti Tulip, kita juga harus sadar diri. Kalau orang yang kita sukai tidak menyukai balik, kita bisa apa? Kita tidak bisa memaksakan orang lain untuk suka (cinta) terhadap kita. Ada baiknya untuk lebih dewasa saja dan bepikir rasional. Kesal dan marah itu sudah pastilah dirasakan pertama kali. Tapi itu mari kita anggap hanya kekesalan sekilas dan setelah itu ayo kembali normal. Karena memang sesungguhnya kenyataan harus kita terima.
Lalu jika kita seperti Melati, ada kalanya untuk lebih terbuka dan jujur saja. Lebih baik kita langsung yang mengatakannya daripada orang lain yang mengatakan justru lebih sakit. Memang kalau perkara tersebut sangat sulit. Dan pada akhirnya kita harus rela kehilangan teman baik. Namun, baik Melati dan Tulip, mereka sudah menjalani kehidupan masing - masing. Tidak ada lagi permusuhan, tetapi situasi sudah tidak bisa kembali normal dan canggung. Namun, dari pengalamannya ini Melati belajar bahwa dalam menjalin pertemanan juga membutuhkan kedewasaan. Tidak melulu soal saling peduli.
Pesan bunglon, kalau menjalin pertemanan jangan lupa akan soal terbuka, jujur, dan dewasa. Karena kita tidak selamanya berumur 15 tahun dan kehidupan cintamu bukan sinetron ataupun drama korea. Jadi, jalani saja sebagaimana mestinya. Kalau waktunya punya pacar ya pasti punya. Jangan sampai mengorbankan hubungan pertemanan kalian ya :)
Baiklah sekian untuk hari ini. Semoga kisah diatas bisa menjadi pembelajaran untuk kalian bahwa dewasa dalam berteman itu juga penting. Tapi jangan sok - sok an juga ya he he he. Jangan lupa untuk ungkapkan pendapat kalian soal kisah ini di komen. Jika kalian ingin mengirim kisah kalian, bisa langsung baca ketentuannya disini https://bunglonmengetik.blogspot.com/2019/05/rubrik-menatap-langit.html
Nantikan postingan bunglon lainnya ya. Bunglon dengan senang hati menerima semua kritik dan saran kalian melalui instagram, twitter, ataupun email.
Salam.
Lama sudah tidak posting cerita baru, maaf ya. Jadi akhir - akhir ini bunglon sangat sibuk dengan pekerjaan bunglon dan bunglon juga sering keluar dengan teman - teman. Jadi, silahkan kalian nikmati kisah berikut untuk rubrik Buka Pikiran.
Cerita ini berasal dari salah satu teman yang ingin membagi kisahnya dan memberikan pengalaman penting untuk kita semua. Mari kita anggap namanya Melati dan teman dekatnya Tulip.
Cerita ini bermula dimana Melati dan Tulip sama - sama sedang menikmati masa SMA. Mereka dikenal sangat dekat dan tentunya sering keluar bersama. Dari sejak awal masa orientasi, mereka sudah dekat satu sama lain karena berasal dari SMP yang sama. Berkat alasan itulah akhirnya mereka memiliki sebuah geng yang berisi 7 perempuan dan 5 laki - laki. Dimana sebagiannya berasal dari SMP yang sama dengan Melati dan Tulip.
Bisa dibilang mereka sekawan yang menyenangkan dan saling membantu satu sama lain. Hingga dimana Tulip menyukai salah satu teman gengnya yang mari kita sebut saja Arjuna. Namun, tanpa Tulip ketahui bahwasannya Melati juga dekat dengan Arjuna hanya saja mereka sepakat untuk tidak menganggap lebih.
Semakin lama perlakuan Tulip yang menyukai Arjuna semakin ketara. Banyak hal yang ia lakukan untuk mencari perhatian Arjuna sehingga membuat hampir separuh teman kelasnya tau kalau Tulip ini menyukai Arjuna. Tulip juga sering curhat kepada Melati soal perasaannya. Tapi, disamping hal itu Melati juga tidak enak untuk mendengarkannya karena rasa sungkan dan takut akan Tulip.
Pada dasarnya Melati bukanlah tipe perempuan yang berwatak "jelek" seperti yang sering kita temui. Justru ia lebih polos dan merupakan contoh teman yang saling menghargai. Hanya saja keterbukaan dan kejujuran menjadi sebuah kendala dikisah pertemanan mereka ini. Perasaan cinta juga menjadi sebuah masalah baru baginya.
Sudah menginjak kelas 3 SMA. Dimana waktunya untuk lebih fokus dan puas - puasin menghabiskan waktu bersama teman - teman SMA. Dan saat itu pula tiba - tiba Arjuna menembak Melati setelah 2 tahun mendekatinya secara diam - diam. Tentu saja Melati menerimanya karena melihat perjuangan Arjuna yang tidak main - main selama hampir 2 tahun lalu. Lalu, bagaimana dengan Tulip?
Nah, Melati sempat takut, ragu, dan bahkan tidak bilang siapapun pada teman - teman SMA kalau akhirnya dia pacaran dengan Arjuna. Melati hanya bercerita pada salah satu sahabatnya yang berbeda SMA dengannya dan mari kita sebut Aster. Disini Aster juga tau bahwa Tulip menyukai Arjuna sehingga membuat Melati untuk 'backstreet'. Baik Melati ataupun Aster, sama - sama mencari cara terbaik untuk jujur kepada Tulip tetapi tidak merusak pertemanan Melati dan Tulip yang sudah terjalin sangat baik.
Belum sempat menemukan cara terbaik, berita pacaran Arjuna dan Melati sudah menyebar. Tulip yang kala itu juga sedang kasmaran - kasmarannya langsung merasa kecewa dan memutuskan kontak dengan Melati serta teman - teman satu gengnya. Tentu saja satu kelas sedikit heboh. Apalagi Tulip sangat blak - blak an akan apa yang ia rasakan di sosial media. Lantas ia tidak sendiri. Tulip langsung memiliki teman - teman baru yang menaruh respek padanya. Lalu, bagaimana dengan Melati? Tentu saja dia sedih, gelisah, dan minta maaf berkali - kali pada Tulip. Berharap pertemanan mereka tetap jalan.
Kenangan yang menyenangkan bersama Tulip membuat Melati merasa sayang jika pertemanan mereka ini harus mati. Melati meminta tolong pada Arjuna untuk mencari cara lainnya agar semua kembali normal, tetapi Arjuna selalu saja bilang, "Sudahlah. Yang aku suka itu kamu. Bukan dia. Bukan salahmu bikin dia sakit hati, dan kamu juga tentunya tidak ada maksud teman makan teman. Tapi dianya aja yang menaruh harap berlebihan dan tidak mau menerima kenyataan. Pokoknya kamu sudah minta maaf. Pasrah saja."
Melati tau bahwa tanggapan Arjuna tersebut tidak berdampak apa - apa. Melati semakin gelisah dan juga sudah berusaha untuk memperbaiki semuanya. Dan akhirnya setelah sekin lama berita tersebar, Tulip sudah mau memaafkan Melati. Namun, apakah semua kembali normal? Tentu saja tidak. semuanya 100% berbeda. Melati dan Tulip menjadi canggung. Bahkan Tulip juga membentuk geng baru dimana ia benar - benar meninggalkan kawannya yang lama. Memang benar semua sudah saling memaafkan dan sebenarnya hanya butuh sebuah kedewasaan. Tapi tetap saja jika mengingatnya, Melati menyayangkan hal tersebut. Entah bagaimana dengan Tulip.
Well kalau bunglon pikir ada benarnya juga si Arjuna ini. Kita sebagai victim seperti Tulip, tidak bisa melulu menyalahkan dakwa seperti Melati. Andaikan kita seperti Tulip, kita juga harus sadar diri. Kalau orang yang kita sukai tidak menyukai balik, kita bisa apa? Kita tidak bisa memaksakan orang lain untuk suka (cinta) terhadap kita. Ada baiknya untuk lebih dewasa saja dan bepikir rasional. Kesal dan marah itu sudah pastilah dirasakan pertama kali. Tapi itu mari kita anggap hanya kekesalan sekilas dan setelah itu ayo kembali normal. Karena memang sesungguhnya kenyataan harus kita terima.
Lalu jika kita seperti Melati, ada kalanya untuk lebih terbuka dan jujur saja. Lebih baik kita langsung yang mengatakannya daripada orang lain yang mengatakan justru lebih sakit. Memang kalau perkara tersebut sangat sulit. Dan pada akhirnya kita harus rela kehilangan teman baik. Namun, baik Melati dan Tulip, mereka sudah menjalani kehidupan masing - masing. Tidak ada lagi permusuhan, tetapi situasi sudah tidak bisa kembali normal dan canggung. Namun, dari pengalamannya ini Melati belajar bahwa dalam menjalin pertemanan juga membutuhkan kedewasaan. Tidak melulu soal saling peduli.
Pesan bunglon, kalau menjalin pertemanan jangan lupa akan soal terbuka, jujur, dan dewasa. Karena kita tidak selamanya berumur 15 tahun dan kehidupan cintamu bukan sinetron ataupun drama korea. Jadi, jalani saja sebagaimana mestinya. Kalau waktunya punya pacar ya pasti punya. Jangan sampai mengorbankan hubungan pertemanan kalian ya :)
Baiklah sekian untuk hari ini. Semoga kisah diatas bisa menjadi pembelajaran untuk kalian bahwa dewasa dalam berteman itu juga penting. Tapi jangan sok - sok an juga ya he he he. Jangan lupa untuk ungkapkan pendapat kalian soal kisah ini di komen. Jika kalian ingin mengirim kisah kalian, bisa langsung baca ketentuannya disini https://bunglonmengetik.blogspot.com/2019/05/rubrik-menatap-langit.html
Nantikan postingan bunglon lainnya ya. Bunglon dengan senang hati menerima semua kritik dan saran kalian melalui instagram, twitter, ataupun email.
Salam.
Comments
Post a Comment