Malu Minta Uang, Bisnis jadi Pilihan

Hai makhluk hidup !
Lama sudah bunglon tidak update. Bunglon harap, kalian tetap setia menanti ya.
Nah, dirubrik Menatap Langit kali ini, bunglon mendapat kisah inspiratif lain dari salah satu teman bunglon. Jadi, langsung saja ya...



"Lulus SMA adalah waktu dimana minta uang ke orang tua malu, tapi kalau nggak minta miskin !?"

Pernahkah kalian mendengar atau membaca kalimat tersebut ? Pasti sudah tidak asing ditelinga kalian bukan ? Kalimat tersebut 95% ada benarnya dan 5% tidak. Sebagai anak yang telah lulus SMA, pasti pikiran kita makin lama akan semakin dewasa dan lebih terbuka. Dan tentunya kita juga akan sering memikirkan segala dampak apa yang akan kita lakukan, termasuk meminta uang kepada orang tua. Dizaman sekarang, rata - rata anak muda lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain bersama teman - temannya. Tak hanya itu, kebutuhan serta daya konsumtif mereka akan lebih tinggi dari sebelumnya. Nah oleh karena itu, teman bunglon ingin berbagi pengalaman berbisnis bouqet snack dan berjualan kosmetik yang menghasilkan benefit lebih dari cukup dan tidak lagi meminta uang pada orang tuanya.

Sempat merasakan gagal berbisnis menjadi seorang reseller tas tidak membuat teman bunglon ini berhenti. Justru dia harus kembali memutar otak mencari jalan bagaimana bisa menghasilkan uang sendiri tanpa menyusahkan orang tua. Tak hanya malu ataupun tidak enak hati, tetapi ia juga sadar kebutuhannya semenjak lulus menjadi lebih banyak. Terlebih lagi teman bunglon ini belum meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, alhasil kebanyakan menganggur dirumah.

Semua ia mulai ketika ada sebuah acara wisuda. Teman bunglon yang saat itu berniat untuk merakit sendiri bouqet snacknya, ternyata mengundang minat teman - temannya untuk meminta pertolongannya. Lama kelamaan, teman bunglon ini mulai berpikir untuk memulai usaha tersebut tanpa modal apapun dan hanya berbekal bahan sisa yang ia punya. Memasang dengan tarif yang cukup murah justru tidak membuatnya merugi, malah pesanan datang silih berganti dan terkadang ia harus melembur karena mengerjakan sendiri. Lelah memang ia rasakan selama memulai bisnis bouqet snack tersebut, tetapi untung yang ia dapatkan justru diluar perkiraannya sehingga membuatnya bersyukur dan semakin rajin untuk mengembangkan bisnisnya tersebut.

Tak berhenti sampai disitu. Setelah menggeluti bisnis tersebut selama hampir 2 tahun, teman bunglon ini juga menjadi seorang member kosmetik besar dan tugasnya adalah menjual semua produk kosmetik itu. Susah pada awalnya pasti dirasa. Tak hayal harga kosmetik yang dijualnya juga cukup tinggi sehingga sering menerima komentar tidak baik perihal harga. Namun, langkahnya tidak mau berhenti begitu saja. Kuncinya adalah minat dan niat. Dia sangat rajin mempromosikan produknya mulai ke teman, saudara, bahkan tetangga. Untuk soal hasil bagaimana ? Tentu saja sepadan. Teman bunglon mengaku, ia mendapatkan banyak manfaat dan keuntungan sejak berjualan kosmetik tersebut. Semua karena minat, niat, dan rajin, katanya.

Namun, namanya hidup tidak selalu enak. Teman bunglon ini juga sering mendapat cibiran dari orang lain, baik itu teman maupun tetangga. Ia juga harus bersaing dengan pebisnis yang sama dibidangnya dan serangan yang tidak terduga berupa fitnah untuk bisnisnya. Tetapi, ia sadar. Bisnis tidak langsung meroket. Asalkan mau telaten dan sabar, apapun itu pasti bisa dilewati. Bebrisnis juga jangan mau enaknya saja. Jatuh bangun juga harus rasakan, karena itu adalah "cerita".

Konsisten dan mau mencoba hal baru. Jangan pernah bergantung pada satu titik. Pandai - pandai cari peluang dan sekali lagi harus sabar. Pasti senang rasanya jika sudah punya uang sendiri dengan hasil kerja keras sendiri. Oleh karena itu, buat kalian yang merasa tidak enak hati dengan orang tua perial uang, yuk mulai sekarang belajar mencari uang sendiri. Benar memang kadang orang tua sanggup untuk mencukupi kebutuhan kita, tetapi lain cerita jika orang tua justru pas - pas an. Tak harus berbisnis, bekerja juga bisa menjadi pilihan.

Sekian untuk hari ini, mohon maaf apabila ada salah kata. Terima kasih sudah mau membaca. Bagaimana ? Apakah pengalaman kalian ada yang sama ? Atau kalian memiliki pengalaman lain ? Yuk kirimkan pengalamanmu sekarang juga, lebih lengkap bisa cek link ini https://bunglonmengetik.blogspot.com/2019/05/rubrik-menatap-langit.html

Jangan lupa kritik, saran, dan share ya...
Salam.


Pengirim : Nimas Maulidiyati

Comments

Popular Posts